Kitab Kejadian dimulai dengan asal-usul penciptaan bumi, namun rupanya hal itu ditentang oleh ilmuan kondang, Stephen Hawking. Hawking menjelaskan Tuhan tak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta, namun hal ini disanggah pemimpin umat Katolik, Paus Benediktus.
Paus menyerukan agar umat Kristen dunia menolak ide bahwa alam semesta tercipta karena faktor kecelakaan. Kata dia, justru Tuhanlah yang berada di balik teori ilmiah kompleks soal penciptaan semesta, termasuk Big Bang. "Alam semesta bukan sebuah hasil dari kebetulan semata, beberapa orang ingin kita percaya hal itu," kata Benediktus, seperti dimuat situs Irish Times.
Kaum atheis berpendapat ilmu pengetahuan bisa membuktikan bahwa Tuhan tidaklah ada. Namun, Paus mengatakan berbagai teori ilmiah itu punya batasan sebab ia hanya sampai pada suatu titik, tidak berhasil menguak arti dari sebuah realitas. Paus berpendapat, ilmu pengetahuan tentang asal usul dan perkembangan alam semesta, juga manusia, tak bertentangan dengan keyakinan atau iman. Sains justru meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab.
Paus Benediktus dan pendahulunya Paus Yohanes Paulus telah berupaya melepaskan citra gereja sebagai entitas yang "anti-ilmu pengetahuan", label yang terlanjur melekat sejak gereja mengecam Galileo yang mengajarkan bumi berputar mengelilingi matahari.
Ilmu pengetahuan selalu dijadikan kaum ateis untuk berlindung dan menolak keberadaan Tuhan, namun sebagai orang beriman kita yakin bahwa Tuhan tidak akan kurang akal untuk membuat kaum atheis itu menyadari keberadaan dan kuasa Tuhan. Berdoa agar mereka pun merasakan Tuhan dalam hatinya, sehingga tidak lagi berkeras hati.